Rossi: Ducati dan Honda Belajar dari Yamaha
Di balapan terakhir di San Marino, pabrikan Jepang itu kembali gagal kompetitif. Maverick Vinales mencatatkan hasil terbaik Yamaha usai hanya finis kelima di depan Rossi [7], sedangkan di tim satelitnya Johann Zarco finis kesepuluh sementara Hafiz Syahrin semakin jauh di belakang dengan menempati urutan 19.
Dengan hasil di Misano itu, Yamaha berarti sudah tiga balapan beruntun gagal naik podium usai Rossi dan Vinales secara berurutan berada finis kedua dan ketiga di Sachsenring, Jerman. Yamaha juga sudah melewati 22 balapan tanpa kemenangan sejak Rossi juara di Assen tahun lalu.
Selama ini Rossi mengeluhkan perubahan di komponen elektronik serta modifikasi mesin untuk menambah akselerasi. Menurut dia, Ducati dan Honda belajar dari Yamaha cara untuk menjinakkan mesin MotoGP untuk meniru karakter pengendaraan M1 yang lebih halus.
“Memungkinkan kalau mesin adalah masalahnya, benar,” Rossi mengungkapkan di Crash.
“Kita harus mengatakan bahwa Ducati dan Honda belajar dari Yamaha, karena sudah 3-4 tahun lalu Yamaha sangat halus dan Honda serta Ducati banyak ‘menjerit’, lebih agresif.”
“Sepertinya dalam beberapa tahun Ducati dan Honda membuat motor-motor mereka lebih seperti Yamaha. Namun mereka punya mesin V, kami punya Inline 4… Bisa saja [menjadi bagian masalah]. Namun, sejujurnya aku tidak tahu.”
Setelah hasil mengecewakan di akhir pekan lalu, Rossi menempati posisi ketiga dengan 151 poin unggul 27 poin dari Vinales [5]. Rossi berjarak tiga poin dari Andrea Dovizioso dan tertinggal 70 poin dari Marc Marquez di puncak klasemen.